Senin, 31 Agustus 2015

[Cerita I ] Sebuah Keisengan


 
Mentari pagi tlah beerdiri tegap dilangit biru, ku lakukan aktivitas sekolahku seperti, belajar, bercengkrama riang bersama teman dan sahabatku, menggoreskan sejarah dikehidupan kita yang kelak dapat dikenang sebagai masa indah tak terlupa, usai sekolah ku lanjutkan aktivitasku dirumah tak terasa senja menyapa dikala ku menyendiri, duduk diruang tamu merehatkan tubuh yang lelah, ku ambil hp yang ada disudut meja itu, ku baca pesan – pesan masuk dalam inbox ku dikala aku tak ada kerjaan, nomor dan pesan asing baru masuk diinbox ku, ahh,, siapa gerangan yang mengirimkan pesan nyasar yang tak ku mengerti pesannya. Ku amati dan ku ingat lagi nomor siapa gerangan…
Oh ya, pesan itu untuk sepupuku dari orang spesialnya, tapi nomor itu, nomor teman orang special dari sepupuku, ribet ya… Saat itu, suara jarum jam terrdengar jelas dari ruang keluarga menandakan semua penghuni sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing – masing dan tak lama suara adzan magrib berseru dengan lantang, mengingatkan panggilan Allah untuk kita jalani, sebuah kewajiban.
Usai menjalankan kewajibanku, ku dapati sepupuku memakai hpku untuk menelpon,  diam - diam menelpon teman orang spesialnya, bukan menelpon tepatnya miscall, aku meledak, marah ku menguasai tapi tak ku tunjukkan, aku tak suka, aku tak ingin, aku tak mau melakukannya. Hati begitu cepat menolak, ya dia hanya membantuku untuk mendapatkan seorang teman pria. ah,,, teman pria?  begitu banyak teman pria disekolahku bahkan mereka mayoritas memenuhi isi sekolah. Senyum simpul mengembang dipipi cabimu, permohonan maaf kau lontarkan. Ku balas dengan  anggukan tanda ku memahami maksudmu.
Mungkin sebuah keisengan ini yang (tidak) sengaja dilakukan, awal mula cerita kita walau sosok mu tak membuatku antusias tuk mengenalmu lebih jauh karena semua berawal dari keisengan seorang saudaraku.

Kamu di Berandaku

    
Judul yang ku ambil dari sebuah blog saat aku blogwalking, karena aku merasa judul itu yang cocok untuk ku gunakan… sebuah pernyataan yang ku dapat saat sedang asyik blogwalking,
“ Aku mengakui saat itu aku menghindarimu, karena aku tak ingin menciptakan kenangan bersamamu, sehingga jika kelak aku harus mengakhiri kisah itu semuanya tidak akan terasa sulit ”
Jleeb rasanya, pernyataan itu begitu tepat dihati, aku tersadar karena slama ini dan sampai saat ini aku masih melakukannya, masih terus menghindari mu, entah ketika bertemu langsung atau saat berselancar disalah satu media sosial. Tak ada lagi saling bertukar komentar atau bertukar pesan di jejaring sosial, semua menghilang begitu saja, semua menghilang ketika aku mulai menghindarimu dan hanya stalking dijejaring sosialmu, karena dari sanalah aku mengetahui kabarmu. Mengakhiri kisah bukan satu – satunya alasanku, tapi masih ada 3 alasan lagi mengapa aku menghindarinmu. Ketika malam aku mengupdate pernyataan itu, dipagi hari ketika aku membuka sebuah akun sosmedku, kamu diberandaku, namamu berada paling atas diberandaku, entah itu sebuah balasan dari pernyataanku atau tidak, tapi aku merasa itu adalah balasan darimu dari pernyataanku.


Rabu, 26 Agustus 2015

Teman



Tak sedikit kita mempunyai teman dalam hidup, ketika kita memasuki gerbang sekolah saat pertama kali masih duduk dibangku TK, bermain bersama sama dengan teman sebaya kita, bersenda gurau bahkan tak khayal kita slalu menangis bersama karena saling mengambil mainan yang disukai, saat SD secara perlahan kita meninggalkan dunia permainan anak anak meski tak semua permainan itu kita tinggalkan semuanya, kita menikmati setiap permainan yang baru kita kenal, perkelahian, beda pendapat, saling mengejek, saling memuji, masa masa indah disaat itu membuat kita tertawa sendiri mengingat kekoyolan yang pernah kita lakukan, beranjak SMP secara perlahan satu demi satu  permainan semasa SD pun hilang secara bergantian, bukan karena malas ingin bermain tapi karena malu mengingat kita tlah beranjak remaja, malu terhadap terhadap teman laki laki atau perempuan, disini kita tlah mengenal namanya rasa gengsi, disini juga kita tlah mengenal namanya virus merah jambu atau yang sering dikenal dengan jatuh cinta bukan bangun cinta, hheehee secara alami kita secara tidak langsung dituntut keadaan untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh, bertanggung jawab, cerdas, karena dimasa ini kita tlah diperkenalkan dengan dunia oraganisasi,dunia yang mengajak kita bekerja sama dalam team, kita dituntut menciptakan ide ide yang kreatif, inovatif agar setiap acara yang kita selenggarakan berrjalan dengan lancar dan memuaskan para penonton. 
Saat  SMA pun sama seperti SMP dimana kita juga harus beperan aktif disebuah atau beberapa oraginasi untuk menambahkan pengalaman kita serta menambah wawasan kita serta membentuk leadership bagi diri kita sendiri, sering orang bilang zaman ini merupakan masa masa indah kita selama sekolah, zamannya pencarian jati diri, entah itu benar atau tidak tapi sampai sekarang pun aku masih mencari jati diriku yang sebenarnya, bagiku zaman ini zaman yang tak pernah terlupakan, banyak kenangan kenangan indah yang tertoreh disetiap harinya, cerita yang tak terduga akan selalu menghiasi hari hariku saat itu, semasa kuliah merupakan masa yang indah juga, dimana kita bukan lagi beranjak remaja tapi beranjak dewasa, berusaha menyikapi masalah dengan kepala dingin, disini juga kita dipertemukan dengan organisasi organisasi yang hampir sama cara kerjanya dengan badan Pemerintahan, sebut saja BEM yang sama seperti DPR dan MPM sama seperti MPR, banyak sekali pengalaman tak terduga yang didapat, bisa bertemu dengan orang orang penting yang menginspirasi dan saling berbagi pengalaman semua itu tak pernah terlintas dalam benakku bahwa aku dan teman- teman yang lain bisa merasakannya, Hidup Mahasiswa !!! sering mendengar slogan itu, slogan yang sering kita lontar ketika kita berada disebuah forum, pernahkan terlintas dalam benak anda akan terlibat dalam suatu aksi, ingat bukan demo ya aksi dimana kita mengingatkan, memperjuangkan, membantu hak hak kita atau orang lain saat itu, bahkan aksi protes tentang sistem kerja pemerintah. Dan sebagian masyarakat menilai bahwa aksi tersebut merupakan aksi yang tlah dibuat dengan sogokan, dibayar dengan beberapa jumlah uang atau nasi bungkus dari para oknum oknum politik, dan saya menjawab, bahwa selama saya mengikuti beberapa aksi yang ada, tak ada sepersen pun dari kami menerima uang atau imbalan apapun, dan organisasi mahasiswa tidak ada pengaruh dari unsur politik, ah,,, kuliah jaman yang banyak sekali memberikan pelajaran hidup, dan dimasa kerja, kita juga diberikan pelajaran -  pelajaran kehidupan yang tak pernah kita dapat dibangku sekolah atau kuliah, masa kerja tak sama dengan masa masa kita sekolah dulu, disini kita harus lebih tangguh dan lebih kuat karena kenapa ? karena masa kerja tak semudah yang kita bayangkan, kalau kita lemah maka kita akan tertindas bahkan hancur dan terbuang, saling menjatuhkan, saling fitnah, saling mengolok olok, semua dilakukan untuk bertahan diposisi yang tlah didapat, bahkan ada yang saling menjilat demi kenaikan posisi, kita harus mampu bertahan dari semua perbuatan teman kita saat itu, kita pun terkadang tak mampu atau tak bisa melakukan perbuatan demikian demi bertahan didunia kerja, hanya terus berusaha dengan kerja keras dan berdoa agar kita slalu kuat dan tangguh untuk melalui badai yang sedang menerpa, demi mencapai semua ingin, karena dunia kerja lebih kejam dari yang kita bayangkan, mungkin ada sebagian dari kita yang merasakan suasana kerja seperti itu dimana slalu dituntut dengan berbagai target tanpa memperdulikan keadaan sekitarnya, dan salut untuk mereka yang bertahan tanpa melakukan tindakan seperti itu dan mungkin juga ada sebagian dari kita tak mengalaminya, bersyukur ketika anda mendapatkan suasana kantor yang tenang, damai tak saling menjatuhkan malah saling berbagi, saling mengingatkan, saling mengayomi begitu indah suasana seperti itu, dan kita pun akan slalu senang bersama sama mereka dan akan slalu bersemangat untuk pergi kerja, dan kita pun akan bekerja dengan ikhlas serta dapat mengeluarkan ide ide yang lebih kreatif lagi dan aku pun pernah merasakannya sebuah suasana kantor yang penuh dengan rasa kekeluargaan, rasanya ingin slalu bersama mereka karena banyak ilmu yang aku dapat dari pengalaman pengalaman mereka, ingat,,, !!! ilmu bukan hanya dari pegalaman yang kita dapat, tapi pengalaman dari orang lain juga merupkan sebuah ilmu yang berharga. 

Dan teman??? Dimana teman itu berada disaat kita mengalami semua itu, ya teman kita seiringnya waktu terus berganti karena tak selamanya teman dari kita kecil slalu bersama sama dengan kita sampa kita kerja, karena beliau juga mempunyai impian dan tujuan hidupnya, dan sangat jelas bahwa teman itu juga tak abadi, begitu juga dengan sahabat, kala itu kita berpikir bahwa teman atau sahabat akan slalu ada disaat kita mengalami apapun dalam hidup, tapi ternyata tidak karena kenapa ? karena ketika kita tak lagi bersamanya kita masih bisa berkomunikasi bersama tapi itu semua tak dapat kita lakukan tiap detik seperti saat kita bersama, tak dapat berbagi cerita secara langsung karena, beliau tak ada disisi kita, karena dia tlah mendapatkan seorang atau beberapa teman dan sahabat yang lebih baik dari diri kita, maka persahabtan atau pertemanan yang selama ini kita bina lambat laun akan tekikis dan enyah bagai buih tak berbekas. Seperti itulah hukum alam terhadap sebuah pertemanan, bahkan sebuah persahabatan, janji janji yang pernah kita rangkai akan menjadi sebuah janji yang tak akan terbalas pada akhirnya, kita akan mengingat janji itu secara sepihak,akan mengenang masa indah itu secara sepihak, dan semuanya dilakukan secara sepihak,,, ya seperti itulah dunia, tak ada yang abadi didunia ini, semua akan meghilang ketika waktunya tlah berakhir, dan ada beberapa kemungkinan lainnya dalam persahabatan dan pertemanan, mungkin ada beberapa dari kalian mengalami persahabatan kalian dari kecil sampai sekarang yang dapat saling  berbagi satu sama lain bahkan hingga menikah nantinya, sungguh bahagia bila dapat merasakan hal yang demikian. Semoga persahabatan kalian langgeng ya,,, see you^>^ J

Selasa, 25 Agustus 2015

Pantaskan Diri


 
Setiap membaca artikel, tausiyah, atau tulisan – tulisan yang berbau   pernikahan tak luput kata “ Memantaskan Diri “selalu bertenger tegap disetiap barisan cerita, yach… memantaskan diri untuk menjadi lebih baik sehingga mendapatkan pendamping hidup yang sesuai diinginkan, seperti ingin mendapatkan suami yang sholeh, dan kita pun harus berusaha memantaskan diri, berusaha yang terbaik untuk menjadi seorang yang sholeha. Terus berusaha untuk tetap dekat dengan-Nya, bahkan merayu kepada – Nya yang mengetahui setiap isi hati kita. Memantaskan diri agar kelak Allah takdirkan kepada kita seseorang yang menjadi pendamping hidup yang terbaik untuk kita. Memantaskan diri agar apa yang tlah kita dapat memang pantas untuk kita dapatkan.
Allah, Engkau tlah menuliskan skenario kehidupan setiap manusia yang hidup dibumi-Mu, tlah mentakdirkan setiap kejadian sedetil apapun kepada makhluk yang hidup dibumi-Mu. Daun yang jatuh pun terjadi atas izin-Mu. Seperti itulah juga kita untuk bertemu dengan jodoh, sebelum Allah memberikan izin-Nya sekuat apapun kita mencari kita tak akan bisa bertemu dengannya. Tapi, bagaimana dengan mereka yang pacaran? Apakah itu termasuk dalam memantaskan diri ? Yahhh… itu tergantung kepada kita masing – masing, bagaimana sudut pandang kita dalam menyikapinya, karena setiap manusia mempunyai sudut pandang yang berbeda. Yah,,, mau menjemput dengan cara yang halal atau tidak, tergantung cara kita, bukankah kita sedikit tahu bahwa dalam islam tak ada namanya pacaran, adapun dibolehkan pacaran dalam islam itu sendiri ketika kita sudah menjadi halal maka itu diperbolehkan.
      Ada contoh sedikit ketika semasa kuliah ada orang yang begitu taat kepada perintah Allah, setiap orang dinasehatinya agar melakukan semua sesuai dengan perintah Allah, bahkan tak khayal beliau termasuk dalam kepengurusan suatu lembaga dakwah dimana diamanahi sebuah tanggung jawab yang luar biasa, tak luput terkadang kita pun sempat iri dengan beliau bagaimana bisa menjadi pribadi yang sempurna menurut kacamata kita, sedangkan kita masih dalam proses yang begitu jauh untuk mencapai titik tersebut. Tapi seketika pandangan itu berubah tentang beliau mengingat apa yang terjadi pasca kampus yang lebih tepatnya sejak terlibat didalam hiruk pikuknya dunia kerja. Bagaimana semua perkatannya masih terniang dalam benak, bagaimana beliau berkoar –koar tentang ajaran agama Allah, bagaimana beliau slalu berkoar – koar saling mengingatkan satu sama lain, sedang beliau sekarang tlah melanggarnya sendiri. Dan minus pun secara tak langsung tercap untuk beliau dalam penilaian, dimaklumi??? Ahhh, bagaimana bisa memakluminnya, mungkin ada disebagian benak kita,so jangan mudah men-judge seseorang, karena kita sendiri pun bukan makhluk yang sempurna, meski Allah menciptkan kita dengan sempurna, manusia memang tak sempurna begitu banyak cela disetiap sisi diri dan kehidupan, bagaimana dulu semasa kuliah jilbab lebar nan longgar terpasang indah sedangkan kini tak terlihat jilbab indah itu lagi, bagaimana dulu kaos kaki yang tak pernah lepas kemana pun pergi, kini tak terlihat lagi kaos kaki yang menghiasi kaki indah itu, bagaimana dulu untuk menatap para lelaki atau pun berdekatan ada hijab yang menjadi jarak, tapi kini dengan lantangnya menatap lelaki yang belum halal dan tak ada jarak yang memisahkan untuk berdekatan, bahkan kedekatan itu setiap saat diupload dimedia sosial, miris sungguh miris, dimana hidayah yang Allah berikan? Dimana ilmu yang dulu disampaikan? Sudah lenyapkah? Dimana itu semua? Begitu goyahkah ketika kita tak berada dalam komunitas yang kondusif ? yahh,,, hanya Allah yang tahu semua alasan itu, islam memang indah tapi jangan sampe dimudah-mudahkan. Kita do’akan semoga beliau diberikan kembali hidayahnya oleh Allah,dan kembali seperti dulu menjadi bidadari dunia nan akhirat versi Allah dan pastinya ada  sebuah alasan mengapa beliau melakukan itu semua… Don’t judge yachh.. J
      Seperti itupun aku, aku adalah sosok manusia yang tak sempurna, seorang yang masih jauh tentang ilmu agama, masih belajar menjadi sosok pribadi yang baik, masih belajar untuk tak slalu memikirkan dunia yang tak kekal ini, belajar menjadi pribadi yang qonaah dan zuhud, belajar ikhlas yang tak berbekas , belajar sabar yang tak memiliki batas sabar, kalau pun punya batas sabar yah bisa dibilang itu bukan sabar namanya hhheeehhee…, masih dalam tahap pembelajaran dimana masih sangat jauh untuk kata sempurna, sholat yang masih ada aja bolong-bolong, hafalan yang masih jalan ditempat,pengetahuan tentang agama yang tak ada peningkatan, rasa malas yang slalu menggerogoti diri, miris sungguh ku miris terhadap diriku sendiri, sering ku marah kepada diri kenapa aku begini, frustasi karena begitu susah untuk memaksa diri sendiri, terlalu sulit bahkan,,, tapi ketika semuanya tlah bisa berjalan sesuai dengan harapan kita, mempertahankan malah jauh lebih sulit dari yang dibayangkan begitu banyak godaan yang memnghampiri termasuk godaan lingkungan yang kurang mendukung baik lingkungan dalam internal maupun eksternal,begitu banyak coletahan – coletahan yang merisikan, Lelah rasanya terus berperang melawan diri sendiri. Meski demikian ku nikmati setiap prosesnya, ku yakin Allah memberikan sedikit demi sedikit pelajaran yang terselip dari semua yang tlah ku lakukan selama ini. Sulit sungguh sulit untuk berbeda dari orang lain, menjadi warna yang berbeda dari yang lain, melawan arus yang dimana mereka selalu mementingkan dunia dan isinya, yang berlomba – lomba membanggakan diri dengan segala yang mereka dapatkan, perjuangan memang tak mudah begitu banyak duri-  duri bertebaran, walau demikian terus teruslah berusaha dan berjuang dalam memperbaiki serta memantaskan diri menjadi pribadi yang lebih baik nan soleha versi Allah. Allah akan memberikan kado terindah-Nya diwaktu yang tepat pada kita,,, So, dalam hidup ini kita yang memilih, ingin menjadi apa kita kedepannya, ingin menjadi pribadi yang terus maju, atau menjadi yang tertinggal semua jawaban ada dalam hati kita, nyaman dimanakah kita, meski teman, sahabat bahkan saudara kita memilih jawaban yang kurang memuaskan, biarkan beliau mengambil keputusan tersebut terlebih dahulu tapi secara perlahan kita deketi beliau kita beri nasihat atau memberikan gambaran ke depannya, bagaimana kalau kita mengambil keputusan tersebut dan apa saja resiko yang akan kita hadapi nantinya, karena kita didunia hanya hidup sesaat karena kehidupan yang kekal nan abadi adalah akhirat, bukan nereka tempat yang begitu mengerikan, membayangkannya saja membuat takut apalagi kita mengalaminya. Bukankah syurga yang slalu kita dambakan, syurga yang slalu dirindukan setiap umat muslim diberbagai penjuru dunia. Setiap do’a slalu terserlip harapan dan imipian untuk berada disana, dikehidupan yang kekal yang begitu indah dibandingkan seluruh isi dunia ini. Ahh… Syurga, aku merindukan mu… Semoga aku pantas mendapatkanmu bersama orang – orang yang ku cintai, mendapatkan rumah nan elok disana. Aamiin,,, J So, Pantaskan diri jika ingin mendapatkan sesuatu yang ingin kita gapai agar kita sendiri memang benar – benar pantas untuk mendapatkannya.




“ setiap orang mempunyai masa lalu. Ada kalanya masa lalu itu begitu menyakitkan, sehingga kaki rasanya enggan melangkah menuju masa depan. Ada kalanya masa lalu itu begitu memalukan, penuh dosa dan keburukan, sehingga hari demi hari diisi tanpa semangat hidup” 

Cerpen



Bismillahirrohmanirrohim…
Sabait do’a yang dilafazhkan Rina ketika mau pergi kesuatu tempat, Rina, gadis biasa yang begitu banyak kekurangan dan kurang percaya pada kemampuan dirinya sendiri, tapi dia ingin terus berusaha berubah dan menjadi terbaik dari hari ke hari meski terkadang keadaan lah yang membuatnya kalah dengan semua tekad dan komitmen yang slama ini dia buat, karena keadaan terkadang kurang mendukung dan sering membuatnya frustasi. Berkali – kali dia mencoba tapi terus saja gagal dan gagal lagi, entah kapan dia berhasil melawan keadaan yang membuatnya jenuh dengan kehidupannya dan keluar dari zona aman. Itu sedikit cerita tentang Rina…
Akhirnya sampai juga pada tempat tujuan, rasanya sudah sekian lama tidak menikmati hawa segar nan damai seperti yang kurasakan, senja begitu indah menemaniku saat itu, diiringi dengan deburan ombak yang bernyanyi dilengkapi kicauan burung yang beterbangan dari satu pohon ke pohon lain melengkapi nyanyian indah, langit yang membentang luas dan belaian angin melengkapi sore itu. Bebas, damai, tenang, mereka adalah sedikit rasa yang dirasakan Rina saat itu, karena sudah berbulan-bulan merasakan kepenatan, kehampaan,dan kejenuhan yang tiada akhir, “hari ini aku ingin menikmati hari ku dan ingin melupakan sejenak semua perkara – perkara yang lain” batin Rina saat itu.
Berteriak merupakan salah satu cara untuk melampiaskan semua rasa yang tlah membuncah didalam hati, yang tlah lama bergelayut dan tak tahu cara melepaskannya. Tapi hari ini aku tak dapat berteriak sekeras mungkin, bagaimana aku bisa berteriak sedangkan begitu ramainya pengunjung yang datang hari ini di pantai, ntar aku dibilang orang gila sama para pengujung, yach hanya dengan menikmati keindahan dan  merenungi ciptaan yang tlah Allah ciptakan membuatnya sadar bahwa Allah itu Maha Besar, begitu besar ciptaan-Nya dan begitu kecil diri ini yang kurang mensyukuri ciptaan-Nya.
Hari ini memang ku jadwalkan untuk pergi ke pantai, karena hari libur pastinya tidak mengganggu aktivitas kerja dan tidak perlu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kerja, pergi ke pantai merupakan salah satu alternatif untuk merefresh otak, ditemani dengan sahabatku aku mencari tempat untuk duduk yang nggak terlalu ramai ditempati para pengunjung. Ku pandangi semua aktivitas pengujung hari ini dari kejauhan, betapa bahagianya mereka menikmati hidup mereka. Aku bukan tak menikmati kehidupannku, tapi sedikit jenuh saja, Allah memberikan ku sedikit skenario-Nya yang lain untuk ku hadapi, lalui, dan ku jalani, karena Dia tahu aku pasti mampu dan akan menjadi The Winner suatu hari nanti.
*********
     Cindy, salah satu sahabat yang ku miliki, kami bertemu 5 bulan yang lalu, dia juga teman sekantorku yang baru masuk didunia kerja. Kesan pertama sich orangnya terlalu berisik untukku dan sedikit mengganggu duniaku,tapi lama kelamaan orangnya asyik diajak curhat dan sering memberikan ku solusi. Dan kesan pertama Rina untuk Cindy adalah orangnya cuek, jutek, pendiam dan yang gak ketinggalan punya dunianya sendiri, kalau udah punya hoby atau lagi baca buku atau novel pasti gak bakal terpengaruh sama lingkungan sekitarnya yang lagi heboh – hebohnya berteriak atau apapun dech, Rina bakalan tetep enjoy dengan kegiatannya sendiri. Tapi lama – kelamaan image itu akan berubah kalau udah lama kenal dan akrab sama Rina, dia itu orangnya baik, terus perhatian bangeeet, penyabar dan yang katanya pendiem itu bakalan musnah karena dia itu orangnya hoby cerita, ceria, heboh sendiri dan bisa buat kita ketawa dengan tingkah laku yang dia buat walau sekecil apapun. Meski aku baru kenal, entaah mengapa aku seperti sudah lama mengenalnya dan lama kelamaan aku sering curhat apa saja sampai larut malam, walaupun sering curhat apa saja, sampai hati ini terasa plong…

*********
     “Heeeeeiii, Rinaaaaa… lagi nglamuni apaan sich, koq dari tadi diam aja, g seru tahu… kesini kan mau happyfun bukannya sedih – sedihan”, kata – kata cindy membuyarkan lamunan dan pikaran yang lari – lari di otakku. “hhmmm, g ada koq Cuma liati tuch anak kecil”, jawab ku singkat.

“Ku pengen kembali ke masa kecil lagi, ndy”, curhatku pada cindy. “ gak bakalan mikiri masalah ini masalah itu, yang dipikiri cuma makan kalo laper, tidur kalo ngatuk, main dan belajar”, ujar Rina sambil melihat permainan anak – anak kecil di pantai.

“Kenapa kamu berpikiran begitu, na”, tanya Cindy penasaran. “ Entahlah, kenapa aku tiba - tiba berpikiran begitu, pikiran ku lagi mumet aja belakangan ini, rasanya sesak dada ini jika harus ku urai satu persatu”, jawab Rina sambil mengusap air matanya.

“Entah apa yang terjadi pada dirimu,tuk hari ini kita harus menikmati pantai yang indah ini dulu yachh, lupakan sejenak,okey plend, semangatttttt!!!”, Cindy memberiku semangat.

     Yach, ku nikmati dulu hari ini ku lepaskan sejenak semua beban yang terasa berat di pundak ku ini.
Alhamdulillah, untuk hari ini aku begitu bahagia bisa menikmati pantai cipataan Sang Maha Besar, ada sepenggal pelajaran yang ku dapati hari ini, yaitu mensyukuri ciptaan-Nya yang begitu besar.

*********
     Jadwal kuliah pun sebenarnya tlah tiba, liburan pun sudah usai, selain kerja slalu satu aktivitas ku lainnya adalah kuliah, meski terkadang sangat terasa berat menjalani keduanya insya Allah aku yakin pasti bisa melakukan keduanya,aamiin.
    
*********

     Langit begitu cerah malam ini, bintang yang mengintari bulan menjadi hiasa malam setiap harinya, walau terkadang bulan dan bintang tak menampakan wajahnya. Lagu – lagu islami memenuhi playlistku malem ini, ditemani sebungkus wafer favorite dan secangkir kopi rasa mocca Rina memulai packing – packing untuk acara kuliah besok, meski besok belum memulai yang namanya sistem belajar mengajar tapi besok adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa/i setiap jurusan, Kuliah Kerja Lapangan atau sering dikenal dengan KKL yang menugaskan seluruh mahasiswa/i untuk melakukan kunjungan industri di perusahaan BUMN di luar daerah.

*********
    

     Alarm berbunyi menunjukkan jam 03.00 wib, sholat Tahajjud pun tak lupa untuk dilakukan, setelah semuanya tlah selesai dilakukan tak lupa untuk prepare dan mengecek list apakah ada barang yang ketinggalan. Setelah sudah siap semua dan sudah mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Waktunya berangkat menuju ke lokasi tujuan, yeeppzzz to the cusss ke kampus.
     Pagi tlah menunjukkan aslinya, langit cerah nan biru terlihat gagah bertatah, sang mentari bersinar menampakkan cahayanya, embun memberikan kesegaran di waktu pagi, semangat empat lima menyelimuti seluruh mahasiswa/i pagi ini. Semua mahasiswa/i tlah berkumpul didepan gedung fakultas, semua menyambut KKL dengan antusias, semua tlah menyiapkan KKL ini dengan sangat lama dan sangat menyita tenaga dan pikiran, Rina juga termasuk didalam kepengurusan persiapan KKL sebagai Bendahara. Setelah acara pelepasan selesai, semua bersiap memasuki barang – barang mereka ke dalam bis mereka masing – masing, seminggu perjalanan siap untuk ditempuh.
     Sebenarnya bis bukan suatu kendaraan yang dibenci oleh Rina, akan tetapi karena Rina sering mabuk perjalanan bila naik mobil dan sejenisnya jadi dia sangat takut, takut merepotkan teman – teman disekelilingnya, takut teman – temannya nggak suka lihat dia mabuk, karena setiap manusia mempunyai watak yang berbeda – beda. Dan Alhamdulillahnya semua itu tak terjadi, malahan semua temannya sangat baik dan membantu, terima kasih teman – temanku, ucap Rina didalam enakknya. Dan Alhamdulillah teman sebangku Rina sering pindah ke belakang gabung sama gengnya, jadi nggak terlalu merepotkannya.
*********
     Alhamdulillah, walau sudah seharian mabuk perjalanannya untuk hari kedua sudah nggak mabuk lagi dan bisa menikmati perjalanan yang begitu indah, yeppzzz, Rina hanya butuh adaptasi dengan seluruh benda yang berhubungan dengan mobil apalagi AC. Karena sering kosong tuch bangku disebelah Rina jadi terkadang ada teman yang duduk bergantian disebelahnya.
     Dan salah satu teman yang sedikit menarik perhatian Rina satu semester terakhir menjadi salah satu personil yang duduk disebelahnya, betapa senangnya Rina saat itu, tapi dia bisa menetupinya dengan sempurna, yach, Rina sangat pandai dalam menyembunyikan perasaannya. Saat SMP dengan salah satu teman sekelasnya yang baru pindah dan waktu SMA dengan salah satu kakak tingkat satu jurusannya, Rina sangat rapi menyimpannya. Rina tak mampu untuk mengungkapkan rasa yang sering berkecambuk nan menyesakkan di dadanya, sama seperti dulu ketika 3 tahun berlalu Rina menemukan sosok yang slama ini dia cari, rasa itu sama seperti dulu sangat menyesakkan karena tak mampu tuk diungkap.
     Rayan tlah membuat waktu Rina tersita habis angan tentangnya. Semangat pagi slalu hadir di dalam diri Rina, terlalu bersemangat malah, tapi akhirnya harapan itu lagi – lagi musnah karena Rina tahu bahwa Rayan sudah ada yang punya, meski jalur kuning belum melengkung tapi Rina tak mau mengganggu hubungan yang sudah bertahun – tahun dijalin. Meski begitu Rina tetap menyukai Rayan sewajarnya dan tak terlalu terobsesi, karena dia sadar, dia hanya teman, dan rasa sukanya lagi –lagi harus tersembunyi.
     Rina tak tahu sejak kapan dia takut dalam memulai suatu hubungan tehadap seorang laki – laki, Rina juga nggak tahu apakah dia trauma atau hanya sekedar takut, entah takut patah hati atau sakit hati padahal Rina sudah sering terlatih patah hati seperti lagunya The Rain, karena Rina sudah sering sakit hati dan patah hati jadi dia sudah terbiasa.
          Dan laki – laki disamping tempat duduknya ini sudah Rina anggap seperti teman yang baru pertama kali dia kenal dulu seperti semester – semester dulu sebelum mengenal Rayan lebih jauh.


To be Continue…
*Baru belajar buat cerpen, jadi masih pemula, mohon koreksinya, masih bingung dengan endingnya… ^>^
                                           Plg,040814