Bismillahirrohmanirrohim…
Sabait do’a yang
dilafazhkan Rina ketika mau pergi kesuatu tempat, Rina, gadis biasa yang begitu
banyak kekurangan dan kurang percaya pada kemampuan dirinya sendiri, tapi dia
ingin terus berusaha berubah dan menjadi terbaik dari hari ke hari meski
terkadang keadaan lah yang membuatnya kalah dengan semua tekad dan komitmen
yang slama ini dia buat, karena keadaan terkadang kurang mendukung dan sering
membuatnya frustasi. Berkali – kali dia mencoba tapi terus saja gagal dan gagal
lagi, entah kapan dia berhasil melawan keadaan yang membuatnya jenuh dengan
kehidupannya dan keluar dari zona aman. Itu sedikit cerita tentang Rina…
Akhirnya sampai
juga pada tempat tujuan, rasanya sudah sekian lama tidak menikmati hawa segar
nan damai seperti yang kurasakan, senja begitu indah menemaniku saat itu,
diiringi dengan deburan ombak yang bernyanyi dilengkapi kicauan burung yang
beterbangan dari satu pohon ke pohon lain melengkapi nyanyian indah, langit
yang membentang luas dan belaian angin melengkapi sore itu. Bebas, damai,
tenang, mereka adalah sedikit rasa yang dirasakan Rina saat itu, karena sudah
berbulan-bulan merasakan kepenatan, kehampaan,dan kejenuhan yang tiada akhir,
“hari ini aku ingin menikmati hari ku dan ingin melupakan sejenak semua perkara
– perkara yang lain” batin Rina saat itu.
Berteriak
merupakan salah satu cara untuk melampiaskan semua rasa yang tlah membuncah
didalam hati, yang tlah lama bergelayut dan tak tahu cara melepaskannya. Tapi
hari ini aku tak dapat berteriak sekeras mungkin, bagaimana aku bisa berteriak
sedangkan begitu ramainya pengunjung yang datang hari ini di pantai, ntar aku
dibilang orang gila sama para pengujung, yach hanya dengan menikmati keindahan dan
merenungi ciptaan yang tlah Allah ciptakan
membuatnya sadar bahwa Allah itu Maha Besar, begitu besar ciptaan-Nya dan
begitu kecil diri ini yang kurang mensyukuri ciptaan-Nya.
Hari ini memang
ku jadwalkan untuk pergi ke pantai, karena hari libur pastinya tidak mengganggu
aktivitas kerja dan tidak perlu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
kerja, pergi ke pantai merupakan salah satu alternatif untuk merefresh otak,
ditemani dengan sahabatku aku mencari tempat untuk duduk yang nggak terlalu
ramai ditempati para pengunjung. Ku pandangi semua aktivitas pengujung hari ini
dari kejauhan, betapa bahagianya mereka menikmati hidup mereka. Aku bukan tak
menikmati kehidupannku, tapi sedikit jenuh saja, Allah memberikan ku sedikit
skenario-Nya yang lain untuk ku hadapi, lalui, dan ku jalani, karena Dia tahu
aku pasti mampu dan akan menjadi The Winner suatu hari nanti.
*********
Cindy,
salah satu sahabat yang ku miliki, kami bertemu 5 bulan yang lalu, dia juga
teman sekantorku yang baru masuk didunia kerja. Kesan pertama sich orangnya
terlalu berisik untukku dan sedikit mengganggu duniaku,tapi lama kelamaan
orangnya asyik diajak curhat dan sering memberikan ku solusi. Dan kesan pertama
Rina untuk Cindy adalah orangnya cuek, jutek, pendiam dan yang gak ketinggalan
punya dunianya sendiri, kalau udah punya hoby atau lagi baca buku atau novel
pasti gak bakal terpengaruh sama lingkungan sekitarnya yang lagi heboh –
hebohnya berteriak atau apapun dech, Rina bakalan tetep enjoy dengan
kegiatannya sendiri. Tapi lama – kelamaan image itu akan berubah kalau udah
lama kenal dan akrab sama Rina, dia itu orangnya baik, terus perhatian
bangeeet, penyabar dan yang katanya pendiem itu bakalan musnah karena dia itu
orangnya hoby cerita, ceria, heboh sendiri dan bisa buat kita ketawa dengan
tingkah laku yang dia buat walau sekecil apapun. Meski aku baru kenal, entaah
mengapa aku seperti sudah lama mengenalnya dan lama kelamaan aku sering curhat
apa saja sampai larut malam, walaupun sering curhat apa saja, sampai hati ini terasa
plong…
*********
“Heeeeeiii, Rinaaaaa… lagi
nglamuni apaan sich, koq dari tadi diam aja, g seru tahu… kesini kan mau
happyfun bukannya sedih – sedihan”, kata – kata cindy membuyarkan lamunan dan
pikaran yang lari – lari di otakku. “hhmmm, g ada koq Cuma liati tuch anak
kecil”, jawab ku singkat.
“Ku pengen
kembali ke masa kecil lagi, ndy”, curhatku pada cindy. “ gak bakalan mikiri masalah
ini masalah itu, yang dipikiri cuma makan kalo laper, tidur kalo ngatuk, main
dan belajar”, ujar Rina sambil melihat permainan anak – anak kecil di pantai.
“Kenapa kamu
berpikiran begitu, na”, tanya Cindy penasaran. “ Entahlah, kenapa aku tiba - tiba
berpikiran begitu, pikiran ku lagi mumet aja belakangan ini, rasanya sesak dada
ini jika harus ku urai satu persatu”, jawab Rina sambil mengusap air matanya.
“Entah apa yang
terjadi pada dirimu,tuk hari ini kita harus menikmati pantai yang indah ini dulu
yachh, lupakan sejenak,okey plend, semangatttttt!!!”, Cindy memberiku semangat.
Yach, ku nikmati dulu hari
ini ku lepaskan sejenak semua beban yang terasa berat di pundak ku ini.
Alhamdulillah,
untuk hari ini aku begitu bahagia bisa menikmati pantai cipataan Sang Maha
Besar, ada sepenggal pelajaran yang ku dapati hari ini, yaitu mensyukuri
ciptaan-Nya yang begitu besar.
*********
Jadwal
kuliah pun sebenarnya tlah tiba, liburan pun sudah usai, selain kerja slalu
satu aktivitas ku lainnya adalah kuliah, meski terkadang sangat terasa berat
menjalani keduanya insya Allah aku yakin pasti bisa melakukan keduanya,aamiin.
*********
Langit
begitu cerah malam ini, bintang yang mengintari bulan menjadi hiasa malam
setiap harinya, walau terkadang bulan dan bintang tak menampakan wajahnya. Lagu
– lagu islami memenuhi playlistku malem ini, ditemani sebungkus wafer favorite
dan secangkir kopi rasa mocca Rina memulai packing – packing untuk acara kuliah
besok, meski besok belum memulai yang namanya sistem belajar mengajar tapi
besok adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa/i
setiap jurusan, Kuliah Kerja Lapangan atau sering dikenal dengan KKL yang
menugaskan seluruh mahasiswa/i untuk melakukan kunjungan industri di perusahaan
BUMN di luar daerah.
*********
Alarm
berbunyi menunjukkan jam 03.00 wib, sholat Tahajjud pun tak lupa untuk
dilakukan, setelah semuanya tlah selesai dilakukan tak lupa untuk prepare dan
mengecek list apakah ada barang yang ketinggalan. Setelah sudah siap semua dan
sudah mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Waktunya berangkat menuju ke
lokasi tujuan, yeeppzzz to the cusss ke kampus.
Pagi
tlah menunjukkan aslinya, langit cerah nan biru terlihat gagah bertatah, sang
mentari bersinar menampakkan cahayanya, embun memberikan kesegaran di waktu
pagi, semangat empat lima menyelimuti seluruh mahasiswa/i pagi ini. Semua
mahasiswa/i tlah berkumpul didepan gedung fakultas, semua menyambut KKL dengan
antusias, semua tlah menyiapkan KKL ini dengan sangat lama dan sangat menyita
tenaga dan pikiran, Rina juga termasuk didalam kepengurusan persiapan KKL
sebagai Bendahara. Setelah acara pelepasan selesai, semua bersiap memasuki
barang – barang mereka ke dalam bis mereka masing – masing, seminggu perjalanan
siap untuk ditempuh.
Sebenarnya
bis bukan suatu kendaraan yang dibenci oleh Rina, akan tetapi karena Rina
sering mabuk perjalanan bila naik mobil dan sejenisnya jadi dia sangat takut,
takut merepotkan teman – teman disekelilingnya, takut teman – temannya nggak
suka lihat dia mabuk, karena setiap manusia mempunyai watak yang berbeda –
beda. Dan Alhamdulillahnya semua itu tak terjadi, malahan semua temannya sangat
baik dan membantu, terima kasih teman – temanku, ucap Rina didalam enakknya.
Dan Alhamdulillah teman sebangku Rina sering pindah ke belakang gabung sama
gengnya, jadi nggak terlalu merepotkannya.
*********
Alhamdulillah,
walau sudah seharian mabuk perjalanannya untuk hari kedua sudah nggak mabuk
lagi dan bisa menikmati perjalanan yang begitu indah, yeppzzz, Rina hanya butuh
adaptasi dengan seluruh benda yang berhubungan dengan mobil apalagi AC. Karena
sering kosong tuch bangku disebelah Rina jadi terkadang ada teman yang duduk
bergantian disebelahnya.
Dan
salah satu teman yang sedikit menarik perhatian Rina satu semester terakhir
menjadi salah satu personil yang duduk disebelahnya, betapa senangnya Rina saat
itu, tapi dia bisa menetupinya dengan sempurna, yach, Rina sangat pandai dalam
menyembunyikan perasaannya. Saat SMP dengan salah satu teman sekelasnya yang
baru pindah dan waktu SMA dengan salah satu kakak tingkat satu jurusannya, Rina
sangat rapi menyimpannya. Rina tak mampu untuk mengungkapkan rasa yang sering
berkecambuk nan menyesakkan di dadanya, sama seperti dulu ketika 3 tahun
berlalu Rina menemukan sosok yang slama ini dia cari, rasa itu sama seperti
dulu sangat menyesakkan karena tak mampu tuk diungkap.
Rayan
tlah membuat waktu Rina tersita habis angan tentangnya. Semangat pagi slalu
hadir di dalam diri Rina, terlalu bersemangat malah, tapi akhirnya harapan itu
lagi – lagi musnah karena Rina tahu bahwa Rayan sudah ada yang punya, meski
jalur kuning belum melengkung tapi Rina tak mau mengganggu hubungan yang sudah
bertahun – tahun dijalin. Meski begitu Rina tetap menyukai Rayan sewajarnya dan
tak terlalu terobsesi, karena dia sadar, dia hanya teman, dan rasa sukanya lagi
–lagi harus tersembunyi.
Rina
tak tahu sejak kapan dia takut dalam memulai suatu hubungan tehadap seorang
laki – laki, Rina juga nggak tahu apakah dia trauma atau hanya sekedar takut,
entah takut patah hati atau sakit hati padahal Rina sudah sering terlatih patah
hati seperti lagunya The Rain, karena Rina sudah sering sakit hati dan patah
hati jadi dia sudah terbiasa.
Dan
laki – laki disamping tempat duduknya ini sudah Rina anggap seperti teman yang
baru pertama kali dia kenal dulu seperti semester – semester dulu sebelum
mengenal Rayan lebih jauh.
To be Continue…
*Baru belajar buat cerpen, jadi masih
pemula, mohon koreksinya, masih bingung dengan endingnya… ^>^
Plg,040814