Berpeganglah
selalu pada diri sendiri. Tapi akan selalu ada, meskipun sedikit, meskipun
tiada kau rasakan, orang – orang yang berfikir sepertimu, dan bisa
menyayangimu. Tak seorang pun benar – benar sebatanag kara. Kita tidak pernah benar – benar sendirian .
. .
Sebuah
kalimat yang ku dapat dari sebuah novel yang ku pinjam dari perpustakaan
daerah. Mengingat ku tentang beberapa hal yang pernah singgah dalam hidupku.
Yach, kita tak sendirian didunia ini, ada keluarga yang selalu hadir dalam
hidup yang selalu memberikan kita dukungan untuk melakukan apa yang ingin kita
capai, ada teman dan sahabat yang hadir yang memberikan warna tersendiri
didalam hidup, begitu banyak cerita yang bisa dirajut dalam kebersamaan bersama
mereka dan yang selalu ada dalam dihidup kita, yang tak pernah lari atau pun
menjauh dari kita, yang selalu setia setiap jam, menit bahkan detik sekalipun
yang selalu mendengarkan segala cerita bahagia bahkan jeritan hati yang penuh
luka sekalipun, yepzz … Allah. Allah akan selalu ada menjaga dan melindungi
kita. Kembai ke inti cerita dech, berpegang selalu kepada diri sendiri meski
selalu melakukanya tapi tetep aja dengan bergulirnya waktu terkadang benteng
pertahanan itu akan goyah coz merasa tak mampu, namun dibalik itu semua Allah
memberikan kita sebuah skenario yang begitu indah untuk kita ukir dalam hidup
bahkan didunia kita sendiri, Allah mengirimkan malaikat – malaikat kecil pada
diri, yang tanpa kita sadari menguatkan diri yang rapuh, malaikat itu adalah
teman dan sahabat yang……… aku sendiri
bingung untuk mendiskripsikan sahabat itu sendiri coz begitu banyak definisi
tentang sahabat, dalam hidup ku sahabat itu memiliki posisi terpenting, yang
sebelumnya kita sama sekali tak saling
mengenal, dengan terus bersama muncul sebuah ikatan yang mempersatukan
kita, yang mempersatukan hati, yang bersatu dalam sebuah perjuangan. Mereka
hadir menguatkan kita disaat lemah, memberikan semangat ketika putus asa
berlayar dalam diri, memberikan keceriaan disaat kesedihan merajut dalam hati,
memberikan motivasi disaat diri harus terpuruk, memberikan suatu hal yang tak
pernah terbayangkan dalam benak kita. Yach, meski sering merasa slalu sendiri,
merasa tak ada tempat untuk berbagi, merasa diri ini tak berguna, mereka terbang
kepada ku menyadarkan bahwa aku tak sendiri disini, aku tak benar – benar
sendirian menjalani setiap langkah yang ku tapaki. Buat mereka yang pernah melukiskan
kenangan,yang merajut cerita penuh warna, yang pernah hadir dalam hidup meski
angin perpisahan yang mengakhiri, di tulisan ini ku ucapkan terima kasih atas
semua yang kalian berikan meski tanpa kalian sadari sekecil apapun yang kalian
berikan untuk ku semuanya sangat berharga bagiku, semuanya berarti dalam setiap
hidupku. Buat Rina, Ririn, Elsi meski jarak yang memisahkan, ku harap
persahabatan ini akan selalu ada sampai kapan pun seperti janji kita, meski
jarak yang mengubah cerita, ku harap kalian tetap ingat bahwa kita pernah
bersama – sama menuliskan tinta warna pada persahabatan ini dan tak lupa janji
yang pernah dibuat “ JANGAN PERNAH MEMUTUSKAN KOMUNIKASI “ seberapa pun jauh
jarak itu. Meski hanya tiga tahun kebersamaan itu dapat ku rasakan dan ketika sutradara
yang Maha Bijak belum mengizinkan kita untuk berjumpa kembali tapi semua cerita
yang pernah kita rajut dalam kebersamaan menjadi kenangan yang terus melayang dan
terbang dalam ingatan ku dan selalu tersimpan dalam hatiku. Dalam do’a ku
berharap Allah bisa mempertemukan kita kembali… untuk Mbak Suchi, n Fatimah
terima kasih juga untuk semuanya, semua yang kalian berikan dan MAAF yang ingin
ku sampaikan, maaf untuk semua perbuatan ku yang buat kalian kesel, sebel,
jengkel , marah bahkan benci karena sifat ku yang sering egois, dan seperti
anak kecil alias manja seperti yang dibilang oleh Fatimah, hehehe *sorry, emank
benerkan pernah bilang kayak gitu. Apalagi kalo mood ku lagi gak bagus pasti kalian akan kena
imbasnya, dan seketika itu pun aku tenggelam dalam dunia ku sendiri mencari
sebuah kenyamanan dalam diri dengan diam seribu bahasa, gak bakalan ngrespon dengan
baik apa yang kalian bilangi coz bawaanya mo marah-marah jadi lebih baik diam
kan dari pada setan tertawa dengan riang gembira atas kemenangannya lebih baik
buat setan pada jengkel aja kan, heheheeee… Truz teruntuk sahabat seperjuangan,
dimana Allah mempertemukan kita dalam barisan-Nya, Allah memberikan ku hadiah
terindah disaat aku tak percaya lagi bahwa kita tidak sendirian didunia ini,
kalian hadir membawakan warna tersendiri, teruntuk saudara ku Meta n Fitri
bersama kalian membuat ku gak bakalan bikin boring dech pasti ada aja yang bisa
buat senyum apalagi ketawa dan ketika futur datang merasuki jiwa ku, kalian
hadir membuat ku berusaha untuk terus bangkit agar aku tidak slalu terjebak dan
tengelam bersama kefuturan * meski slalu terjatuh lagi tapi tetep berusaha
untuk bangkit lagi koq, hheehee… mengajarkan ku berbagai hal yang tak pernah ku
dapatkan dari orang lain, jazakumullah atas semua yang pernah kalian berikan meski
ku tak bisa membalasnya semoga Allah membalas semua kebaikan kalian, meski udah
dimisioner * benerkan kata-katanya*, rasanya
ada sesuatu yang hilang entah itu apa aku juga tak tahu, ku harap kita jangan
pernah berhenti untuk berjalan bersama menyelusuri jalan yang penuh onak dan
duri ini agar kita bisa bertemu di Jannah-Nya yang kekal, dan selalu mengingatkan
satu sama lain.