Rabu, 13 Juni 2012

Kita tidak pernah benar – benar sendirian . . .


Berpeganglah selalu pada diri sendiri. Tapi akan selalu ada, meskipun sedikit, meskipun tiada kau rasakan, orang – orang yang berfikir sepertimu, dan bisa menyayangimu. Tak seorang pun benar – benar sebatanag kara. Kita tidak pernah benar – benar sendirian . . .

Sebuah kalimat yang ku dapat dari sebuah novel yang ku pinjam dari perpustakaan daerah. Mengingat ku tentang beberapa hal yang pernah singgah dalam hidupku. Yach, kita tak sendirian didunia ini, ada keluarga yang selalu hadir dalam hidup yang selalu memberikan kita dukungan untuk melakukan apa yang ingin kita capai, ada teman dan sahabat yang hadir yang memberikan warna tersendiri didalam hidup, begitu banyak cerita yang bisa dirajut dalam kebersamaan bersama mereka dan yang selalu ada dalam dihidup kita, yang tak pernah lari atau pun menjauh dari kita, yang selalu setia setiap jam, menit bahkan detik sekalipun yang selalu mendengarkan segala cerita bahagia bahkan jeritan hati yang penuh luka sekalipun, yepzz … Allah. Allah akan selalu ada menjaga dan melindungi kita. Kembai ke inti cerita dech, berpegang selalu kepada diri sendiri meski selalu melakukanya tapi tetep aja dengan bergulirnya waktu terkadang benteng pertahanan itu akan goyah coz merasa tak mampu, namun dibalik itu semua Allah memberikan kita sebuah skenario yang begitu indah untuk kita ukir dalam hidup bahkan didunia kita sendiri, Allah mengirimkan malaikat – malaikat kecil pada diri, yang tanpa kita sadari menguatkan diri yang rapuh, malaikat itu adalah teman dan sahabat yang………  aku sendiri bingung untuk mendiskripsikan sahabat itu sendiri coz begitu banyak definisi tentang sahabat, dalam hidup ku sahabat itu memiliki posisi terpenting, yang sebelumnya kita sama sekali tak saling  mengenal, dengan terus bersama muncul sebuah ikatan yang mempersatukan kita, yang mempersatukan hati, yang bersatu dalam sebuah perjuangan. Mereka hadir menguatkan kita disaat lemah, memberikan semangat ketika putus asa berlayar dalam diri, memberikan keceriaan disaat kesedihan merajut dalam hati, memberikan motivasi disaat diri harus terpuruk, memberikan suatu hal yang tak pernah terbayangkan dalam benak kita. Yach, meski sering merasa slalu sendiri, merasa tak ada tempat untuk berbagi, merasa diri ini tak berguna, mereka terbang kepada ku menyadarkan bahwa aku tak sendiri disini, aku tak benar – benar sendirian menjalani setiap langkah yang ku tapaki. Buat mereka yang pernah melukiskan kenangan,yang merajut cerita penuh warna, yang pernah hadir dalam hidup meski angin perpisahan yang mengakhiri, di tulisan ini ku ucapkan terima kasih atas semua yang kalian berikan meski tanpa kalian sadari sekecil apapun yang kalian berikan untuk ku semuanya sangat berharga bagiku, semuanya berarti dalam setiap hidupku. Buat Rina, Ririn, Elsi meski jarak yang memisahkan, ku harap persahabatan ini akan selalu ada sampai kapan pun seperti janji kita, meski jarak yang mengubah cerita, ku harap kalian tetap ingat bahwa kita pernah bersama – sama menuliskan tinta warna pada persahabatan ini dan tak lupa janji yang pernah dibuat “ JANGAN PERNAH MEMUTUSKAN KOMUNIKASI “ seberapa pun jauh jarak itu. Meski hanya tiga tahun kebersamaan itu dapat ku rasakan dan ketika sutradara yang Maha Bijak belum mengizinkan kita untuk berjumpa kembali tapi semua cerita yang pernah kita rajut dalam kebersamaan  menjadi kenangan yang terus melayang dan terbang dalam ingatan ku dan selalu tersimpan dalam hatiku. Dalam do’a ku berharap Allah bisa mempertemukan kita kembali… untuk Mbak Suchi, n Fatimah terima kasih juga untuk semuanya, semua yang kalian berikan dan MAAF yang ingin ku sampaikan, maaf untuk semua perbuatan ku yang buat kalian kesel, sebel, jengkel , marah bahkan benci karena sifat ku yang sering egois, dan seperti anak kecil alias manja seperti yang dibilang oleh Fatimah, hehehe *sorry, emank benerkan pernah bilang kayak gitu. Apalagi kalo mood  ku lagi gak bagus pasti kalian akan kena imbasnya, dan seketika itu pun aku tenggelam dalam dunia ku sendiri mencari sebuah kenyamanan dalam diri dengan diam seribu bahasa, gak bakalan ngrespon dengan baik apa yang kalian bilangi coz bawaanya mo marah-marah jadi lebih baik diam kan dari pada setan tertawa dengan riang gembira atas kemenangannya lebih baik buat setan pada jengkel aja kan, heheheeee… Truz teruntuk sahabat seperjuangan, dimana Allah mempertemukan kita dalam barisan-Nya, Allah memberikan ku hadiah terindah disaat aku tak percaya lagi bahwa kita tidak sendirian didunia ini, kalian hadir membawakan warna tersendiri, teruntuk saudara ku Meta n Fitri bersama kalian membuat ku gak bakalan bikin boring dech pasti ada aja yang bisa buat senyum apalagi ketawa dan ketika futur datang merasuki jiwa ku, kalian hadir membuat ku berusaha untuk terus bangkit agar aku tidak slalu terjebak dan tengelam bersama kefuturan * meski slalu terjatuh lagi tapi tetep berusaha untuk bangkit lagi koq, hheehee… mengajarkan ku berbagai hal yang tak pernah ku dapatkan dari orang lain, jazakumullah atas semua yang pernah kalian berikan meski ku tak bisa membalasnya semoga Allah membalas semua kebaikan kalian, meski udah dimisioner * benerkan kata-katanya*, rasanya ada sesuatu yang hilang entah itu apa aku juga tak tahu, ku harap kita jangan pernah berhenti untuk berjalan bersama menyelusuri jalan yang penuh onak dan duri ini agar kita bisa bertemu di Jannah-Nya yang kekal, dan selalu mengingatkan satu sama lain.