Selasa, 25 Agustus 2015

Cerpen



Bismillahirrohmanirrohim…
Sabait do’a yang dilafazhkan Rina ketika mau pergi kesuatu tempat, Rina, gadis biasa yang begitu banyak kekurangan dan kurang percaya pada kemampuan dirinya sendiri, tapi dia ingin terus berusaha berubah dan menjadi terbaik dari hari ke hari meski terkadang keadaan lah yang membuatnya kalah dengan semua tekad dan komitmen yang slama ini dia buat, karena keadaan terkadang kurang mendukung dan sering membuatnya frustasi. Berkali – kali dia mencoba tapi terus saja gagal dan gagal lagi, entah kapan dia berhasil melawan keadaan yang membuatnya jenuh dengan kehidupannya dan keluar dari zona aman. Itu sedikit cerita tentang Rina…
Akhirnya sampai juga pada tempat tujuan, rasanya sudah sekian lama tidak menikmati hawa segar nan damai seperti yang kurasakan, senja begitu indah menemaniku saat itu, diiringi dengan deburan ombak yang bernyanyi dilengkapi kicauan burung yang beterbangan dari satu pohon ke pohon lain melengkapi nyanyian indah, langit yang membentang luas dan belaian angin melengkapi sore itu. Bebas, damai, tenang, mereka adalah sedikit rasa yang dirasakan Rina saat itu, karena sudah berbulan-bulan merasakan kepenatan, kehampaan,dan kejenuhan yang tiada akhir, “hari ini aku ingin menikmati hari ku dan ingin melupakan sejenak semua perkara – perkara yang lain” batin Rina saat itu.
Berteriak merupakan salah satu cara untuk melampiaskan semua rasa yang tlah membuncah didalam hati, yang tlah lama bergelayut dan tak tahu cara melepaskannya. Tapi hari ini aku tak dapat berteriak sekeras mungkin, bagaimana aku bisa berteriak sedangkan begitu ramainya pengunjung yang datang hari ini di pantai, ntar aku dibilang orang gila sama para pengujung, yach hanya dengan menikmati keindahan dan  merenungi ciptaan yang tlah Allah ciptakan membuatnya sadar bahwa Allah itu Maha Besar, begitu besar ciptaan-Nya dan begitu kecil diri ini yang kurang mensyukuri ciptaan-Nya.
Hari ini memang ku jadwalkan untuk pergi ke pantai, karena hari libur pastinya tidak mengganggu aktivitas kerja dan tidak perlu melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kerja, pergi ke pantai merupakan salah satu alternatif untuk merefresh otak, ditemani dengan sahabatku aku mencari tempat untuk duduk yang nggak terlalu ramai ditempati para pengunjung. Ku pandangi semua aktivitas pengujung hari ini dari kejauhan, betapa bahagianya mereka menikmati hidup mereka. Aku bukan tak menikmati kehidupannku, tapi sedikit jenuh saja, Allah memberikan ku sedikit skenario-Nya yang lain untuk ku hadapi, lalui, dan ku jalani, karena Dia tahu aku pasti mampu dan akan menjadi The Winner suatu hari nanti.
*********
     Cindy, salah satu sahabat yang ku miliki, kami bertemu 5 bulan yang lalu, dia juga teman sekantorku yang baru masuk didunia kerja. Kesan pertama sich orangnya terlalu berisik untukku dan sedikit mengganggu duniaku,tapi lama kelamaan orangnya asyik diajak curhat dan sering memberikan ku solusi. Dan kesan pertama Rina untuk Cindy adalah orangnya cuek, jutek, pendiam dan yang gak ketinggalan punya dunianya sendiri, kalau udah punya hoby atau lagi baca buku atau novel pasti gak bakal terpengaruh sama lingkungan sekitarnya yang lagi heboh – hebohnya berteriak atau apapun dech, Rina bakalan tetep enjoy dengan kegiatannya sendiri. Tapi lama – kelamaan image itu akan berubah kalau udah lama kenal dan akrab sama Rina, dia itu orangnya baik, terus perhatian bangeeet, penyabar dan yang katanya pendiem itu bakalan musnah karena dia itu orangnya hoby cerita, ceria, heboh sendiri dan bisa buat kita ketawa dengan tingkah laku yang dia buat walau sekecil apapun. Meski aku baru kenal, entaah mengapa aku seperti sudah lama mengenalnya dan lama kelamaan aku sering curhat apa saja sampai larut malam, walaupun sering curhat apa saja, sampai hati ini terasa plong…

*********
     “Heeeeeiii, Rinaaaaa… lagi nglamuni apaan sich, koq dari tadi diam aja, g seru tahu… kesini kan mau happyfun bukannya sedih – sedihan”, kata – kata cindy membuyarkan lamunan dan pikaran yang lari – lari di otakku. “hhmmm, g ada koq Cuma liati tuch anak kecil”, jawab ku singkat.

“Ku pengen kembali ke masa kecil lagi, ndy”, curhatku pada cindy. “ gak bakalan mikiri masalah ini masalah itu, yang dipikiri cuma makan kalo laper, tidur kalo ngatuk, main dan belajar”, ujar Rina sambil melihat permainan anak – anak kecil di pantai.

“Kenapa kamu berpikiran begitu, na”, tanya Cindy penasaran. “ Entahlah, kenapa aku tiba - tiba berpikiran begitu, pikiran ku lagi mumet aja belakangan ini, rasanya sesak dada ini jika harus ku urai satu persatu”, jawab Rina sambil mengusap air matanya.

“Entah apa yang terjadi pada dirimu,tuk hari ini kita harus menikmati pantai yang indah ini dulu yachh, lupakan sejenak,okey plend, semangatttttt!!!”, Cindy memberiku semangat.

     Yach, ku nikmati dulu hari ini ku lepaskan sejenak semua beban yang terasa berat di pundak ku ini.
Alhamdulillah, untuk hari ini aku begitu bahagia bisa menikmati pantai cipataan Sang Maha Besar, ada sepenggal pelajaran yang ku dapati hari ini, yaitu mensyukuri ciptaan-Nya yang begitu besar.

*********
     Jadwal kuliah pun sebenarnya tlah tiba, liburan pun sudah usai, selain kerja slalu satu aktivitas ku lainnya adalah kuliah, meski terkadang sangat terasa berat menjalani keduanya insya Allah aku yakin pasti bisa melakukan keduanya,aamiin.
    
*********

     Langit begitu cerah malam ini, bintang yang mengintari bulan menjadi hiasa malam setiap harinya, walau terkadang bulan dan bintang tak menampakan wajahnya. Lagu – lagu islami memenuhi playlistku malem ini, ditemani sebungkus wafer favorite dan secangkir kopi rasa mocca Rina memulai packing – packing untuk acara kuliah besok, meski besok belum memulai yang namanya sistem belajar mengajar tapi besok adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa/i setiap jurusan, Kuliah Kerja Lapangan atau sering dikenal dengan KKL yang menugaskan seluruh mahasiswa/i untuk melakukan kunjungan industri di perusahaan BUMN di luar daerah.

*********
    

     Alarm berbunyi menunjukkan jam 03.00 wib, sholat Tahajjud pun tak lupa untuk dilakukan, setelah semuanya tlah selesai dilakukan tak lupa untuk prepare dan mengecek list apakah ada barang yang ketinggalan. Setelah sudah siap semua dan sudah mengisi perut yang sedari tadi keroncongan. Waktunya berangkat menuju ke lokasi tujuan, yeeppzzz to the cusss ke kampus.
     Pagi tlah menunjukkan aslinya, langit cerah nan biru terlihat gagah bertatah, sang mentari bersinar menampakkan cahayanya, embun memberikan kesegaran di waktu pagi, semangat empat lima menyelimuti seluruh mahasiswa/i pagi ini. Semua mahasiswa/i tlah berkumpul didepan gedung fakultas, semua menyambut KKL dengan antusias, semua tlah menyiapkan KKL ini dengan sangat lama dan sangat menyita tenaga dan pikiran, Rina juga termasuk didalam kepengurusan persiapan KKL sebagai Bendahara. Setelah acara pelepasan selesai, semua bersiap memasuki barang – barang mereka ke dalam bis mereka masing – masing, seminggu perjalanan siap untuk ditempuh.
     Sebenarnya bis bukan suatu kendaraan yang dibenci oleh Rina, akan tetapi karena Rina sering mabuk perjalanan bila naik mobil dan sejenisnya jadi dia sangat takut, takut merepotkan teman – teman disekelilingnya, takut teman – temannya nggak suka lihat dia mabuk, karena setiap manusia mempunyai watak yang berbeda – beda. Dan Alhamdulillahnya semua itu tak terjadi, malahan semua temannya sangat baik dan membantu, terima kasih teman – temanku, ucap Rina didalam enakknya. Dan Alhamdulillah teman sebangku Rina sering pindah ke belakang gabung sama gengnya, jadi nggak terlalu merepotkannya.
*********
     Alhamdulillah, walau sudah seharian mabuk perjalanannya untuk hari kedua sudah nggak mabuk lagi dan bisa menikmati perjalanan yang begitu indah, yeppzzz, Rina hanya butuh adaptasi dengan seluruh benda yang berhubungan dengan mobil apalagi AC. Karena sering kosong tuch bangku disebelah Rina jadi terkadang ada teman yang duduk bergantian disebelahnya.
     Dan salah satu teman yang sedikit menarik perhatian Rina satu semester terakhir menjadi salah satu personil yang duduk disebelahnya, betapa senangnya Rina saat itu, tapi dia bisa menetupinya dengan sempurna, yach, Rina sangat pandai dalam menyembunyikan perasaannya. Saat SMP dengan salah satu teman sekelasnya yang baru pindah dan waktu SMA dengan salah satu kakak tingkat satu jurusannya, Rina sangat rapi menyimpannya. Rina tak mampu untuk mengungkapkan rasa yang sering berkecambuk nan menyesakkan di dadanya, sama seperti dulu ketika 3 tahun berlalu Rina menemukan sosok yang slama ini dia cari, rasa itu sama seperti dulu sangat menyesakkan karena tak mampu tuk diungkap.
     Rayan tlah membuat waktu Rina tersita habis angan tentangnya. Semangat pagi slalu hadir di dalam diri Rina, terlalu bersemangat malah, tapi akhirnya harapan itu lagi – lagi musnah karena Rina tahu bahwa Rayan sudah ada yang punya, meski jalur kuning belum melengkung tapi Rina tak mau mengganggu hubungan yang sudah bertahun – tahun dijalin. Meski begitu Rina tetap menyukai Rayan sewajarnya dan tak terlalu terobsesi, karena dia sadar, dia hanya teman, dan rasa sukanya lagi –lagi harus tersembunyi.
     Rina tak tahu sejak kapan dia takut dalam memulai suatu hubungan tehadap seorang laki – laki, Rina juga nggak tahu apakah dia trauma atau hanya sekedar takut, entah takut patah hati atau sakit hati padahal Rina sudah sering terlatih patah hati seperti lagunya The Rain, karena Rina sudah sering sakit hati dan patah hati jadi dia sudah terbiasa.
          Dan laki – laki disamping tempat duduknya ini sudah Rina anggap seperti teman yang baru pertama kali dia kenal dulu seperti semester – semester dulu sebelum mengenal Rayan lebih jauh.


To be Continue…
*Baru belajar buat cerpen, jadi masih pemula, mohon koreksinya, masih bingung dengan endingnya… ^>^
                                           Plg,040814

Tidak ada komentar:

Posting Komentar