Hari
ini seorang sahabat mengirimkan ku sebuat chat lewat salah satu akun media
sosial ku, seperti biasa kami saling bertanya kabar karena sudah lama tak
bersua. Singkat cerita beliau mengajak ku ke kampus tercinta untuk bertemu
karena beliau sedang ada urusan.ya, bagiku untuk bertemu dengan sahabat tak ada
masalah untukku karena aku senang bertemu dengan teman – teman lamaku. Sedangkan
aku juga masih banyak waktu untuk, karena waktu istirahatku masih banyak tanpa
batas waktu terntentu, hehehe...
Jam setengah
dua belas aku berada disana, karena tak perlu waktu lama untuk sampai disana,
cukup kurang lebih lima menit naik motor untuk sampai kampus sudah cukup
untukku karena kampus dan rumah ku sangat dekat. Akhirnya aku masuk kembali ke
sekret tercinta, sudah hampir 4 tahun tak menginjakkan kaki ku disni. Sudah lama
sekali. Aku rindu. Rindu saat- saat seperti mereka sekarang. Rindu tapi aku tak
ingin mengulang kembali tentunya. Sekret yang ku rindu, kau tak jauh berbeda
dengan sebelumnya, kau masih tetap sama seperti dulu, hanya banyak tambahan
pernak – pernik yang menghiasi sisi kanan kiri mu. Sekret tempat kami berbagi
cerita, mengerjakan berbagai proker yang tlah disepakati, bekerja sama agar
proker dapat sukses. Tempat kami memberikan pendapat, usulan dan saran serta
tak lupa berbeda pendapat yang sering terjadi antara kami sesama akhwat itu
sendiri, atau sesama ikhawan sekalipun bahkan antara kami akhwat dan ikhwan. Dan
tak jauh tertinggal canda tawa menghiasi serta air mata yang menjadi warna –
warni sekret yang ku rindu. Tak lupa suara takbir yang slalu bergema di ruang
kecil itu, ruang yang dapat menampung kami dengan segala rasa yang ada dalam
diri. Ruang kecil yang menjadi base camp atau rumah kedua untuk kami, pulang
kuliah kalau lagi males pulang ke rumah pasti ujung - ujungnya ngumpul ke
sekeret entah untuk mengerjakan tugas organisasi atau tugas kuliah. Ruang yang
kecil itu di bagi 2 dengan pembatas yang tlah diberi hijab, agar antara akhwat
dan ikhwan tak dapat melihat satu sama lain, disini cukup dengan mendengarkan
suaranya kita akan tahu siapa orang yang tersebut.
Aku ingat,
dulu awal mula aku menginjakkan kaki pertama ku disekret tercinta, aku disana
pada hari jum’at pada minggu pertama aku kuliah, karena disana ada agenda jum’at
tiap minggunya, aku ingat penampilanku pertam kali saat disana, dan aku malu
kalau mengingatnya. Hijab sederhana yang ku gunakan, baju setengah tiang yang
dilapisi manset dan celana levis biru. Aku malu dan risih, karena penampilan ku
berbeda dengan mereka. Dan mereka menerima aku apa adanya. Saat kuliah itulah
hari pertama aku memakai hijab. Jadi aku kurang pengetahuan ku tentang hijab
dan teman –temannya. Satu hal yang slalu aku hindari adalah rok, karena aku
risih memakainya. Tapi melihat mereka sangat nyaman, bebas melakukan semua
aktivitas tanpa risih sedikit pun
membuat mereka terlihat anggun memakai rok tersebut. Secara perlahan dan
sedikit demi sedikit pengetahuan ku bertambah dengan dunia hijab, akhirnya aku
memutuskan untuk memakai hal yang slalu anti untuk ku gunakan. Walau sedikit
risih akhirnya ku gunakan dan
alhamdulillah, akhirnya aku tak bisa berpisah darinya, hehehe... sekret yang ku
rindu kau punya banyak cerita tentang ku, kamu, kita dan mereka yang tengah kau
simpan dan kau punya ruang sendiri di dalam hatiku..
Hari
ini aku menemani sahabatku mengisi kajian di sekret yang ku rindu, agenda jum’at
seperti biasa. Selsai dari sana, taklupa kami berbagi cerita tentang kehidupan
kami, saling memberi masukan dan sharing. Dikala kami berceritta, beliau
menanyakkan tentang liqo dengan ku, ya tentunya aku sudah melaporkan ini dengan
MR ku sebelumnya, dan mereka sedang menguruskannya. Dan beliau pun menawarkanku
untuk mebina salah satu liqo di kampusku. Ya Allah, rasanya tuh ... sumpah tak
dapat ku ungkap, aku ingin sekali punya binaan, tapi aku??? Aku membina diri
sendri saja belum benar apalagi membina mereka, yang notaben nya butuh
perhatian dan pengarahan. Ingin punya binaan, karena salah satu impian dan
citaku, sedangkan aku, hafalan saja masih nol besar, ilmu pun masih kurang
banyak, sedang amalan ku saja masih banyak catatnya, bagian mana aku bisa membina
mereka 5 orang tau lebih, aku sendiri mengurusi diri saja msih belum benar,
aaargghhhhhhh..... kesal... aku ingin ya Allah, tapi aku juga tak mau egois,
bagaimana aku ditanya soal ini dan itu
sedangkan aku tak dapat menjawab pertanyaan mereka, dan bacaan Qur’an ku saja
masih jauh dari rata – rata, tajwid saja belum bisa. Aku menyesal dengan diriku
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar