Rabu, 02 September 2015

Kenangan Singkat


Kita berjalan mencari bersama menyelusuri setiap ruang , beriringan dengan sebait jarak, melewati setiap ruang dan tatapan mata mereka tertuju pada kita seakan menghardik membuatku takut, bukan tempat yang mengerikan atau berbahaya, tapi tempat yang tak seharusnya dikunjungi, bukan bukan, bukan tempat yang tak seharusnya dikunjungi tapi tempat yang salah untuk dikunjungi, kau menenangkan ku bahwa tak apa-apa berada sini, kenangku. Kenangan itu terlalu singkat, bahkan sekarang samar-samar teringat bahkan ada sepenggal cerita yang terlupa atau terlewat dari ku. Aku hanya berusaha mengingat dan menuliskannya kembali, dan  ketika kelak aku lupa akan  sosok dirimu, aku kan membaca kembali tulisan – tulisan tak berarti ini, mungkin otak – otakku akan mencari kilatan memori yang memudar dan menghilang itu. Kenangan dimana hanya aku yang menyimpannya. Kita hanya mencari satu tempat, tempat untuk melakukan kewajiban kita kepada-Nya. Ketika wudhu tlah membasahi, kita menghadap pada-Nya, kita tak melakukakannya bersama – sama , lagi – lagi jarak yang mengingatkan, kau bukan imamku dan aku bukan makmummu, kita berjarak seperti itulah waktu itu. Aku berharap kita bisa disatukan Allah, itu harapan semuku.  Waktu bersamamu adalah hal yang tak terduga untukku, ada rasa yang membuncah didalam tubuh ini, berusaha untuk menetralisirkannya dengan cepat, bersama beriringan dan sepenggal jarak yang mendampingi membuatku bahagia, meski sesaat tapi itu kenang singkat yang akan terkikis waktu dan enyah bagai buih lautan. Mungkin hanya aku saja yang ingat dan mengenang, karena hanya aku yang mencintaimu dalam diam, bahkan kau sendiri tak pernah sadar akan hal itu,  aku menulis tentangmu diranahku ini untuk mengingat kenang singkat yang pernah terjadi walau kau tak tahu eksitensiku disini. Karena kau hanya fatamorgana bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar