Hello
rain, apa kabarnya kamu hari ini ? sudah berapa lama aku tak melihat mu dalam
beberapa bulan ini, sedang apa sekarang? Kenapa kau tak kunjung hadir? Dimana dirimu
berada? Padahal terlalu banyak yang
ingin ku ceritakan padamu. Aku rindu rain. Rain, ada apa denganmu? Sepertinya dirimu
enggan kembali. Kenapa? Aku hanya ingin kembali bercerita tentang semuanya
hanya denganmu seperti dulu. Ya seperti dulu dengan sangat akrab. Kau tahu kan,
aku sangat menyukaimu. Benar – benar menyukaimu. Ketika kau hadir tiba – tiba,
aku akan berlari ke serambi rumah atau ke jendela kamarku untuk mengadahan
tanganku agar aku bisa menyentuhmu merasakan kesejukan yang slalu kau ciptakan.
Ketika kau hadir dimalam hari, kau berikan nyanyian indah menina bobokan diriku
hingga terlelap sampai kicauan burung atau suara ayam membangunkan ku pertanda
pagi tlah kembali. Tapi sekarang kau tak seperti dulu, Rain. Karena tak ku dengar
lagi gemerincik nyanyian indahmu, tak lagi ku dengar suara merdumu. Tak ku
lihat lagi anak kecil yang tersenyum
menyambut kedatanganmu. Tak lagi ku dengar tawa riang mereka ketika kau hadir
tiba –tiba. Rain, jangan terlalu lama bersembunyi, disini kami merindukanmu,
benar – benar merindu. Kau tahu, disini begitu kacau balau ketika kau tak ada. Begitu
banyak halimun asap yang menyiksa masyarakat. Masyrakat begitu susah dalam
menjalankan aktivitasnya. Mereka berbondong – bondong menyelusuri jalan setapak
yang terjal demi mencari bagian dari dirimu. Penghasilan kerja sangat kurang
untuk mencukupi kebutuhan keluarga mereka karena kau tak kunjung hadir. Maaf,
bukan bermaksud menyalahkan mu. Sekali lagi aku minta maaf padamu, Rain. Bisakah
kau hadir kembali? Mengguyur kami disini dengan kesejukkanmu? Rain, kami
menunggumu. Slalu menunggu hadirmu sampai kapan pun. Miss You rain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar