Kamis, 03 September 2015

Hujan dan Kenangannya



               Hujan kali ini kau menemuiku bahkan  kau menemaniku belari – lari kecil, bukan hanya dengan tangan ku tapi seluruh tubuh juga merasakan hadirmu. Kau tak kenal lelah menemaniku, aku bahagia kau ada disini, kau slalu tahu ketika hati sedang berduka. Ku telusuri jalan setapak dengan genangan air yang tlah kau jatuhkan, kau hadir secara perlahan dan pasti hanya saja aku tak menyadari akan dirimu, hingga ku lupa membawa payung untuk menjaga diriku. Saat ini aku berada dititik dimana aku harus berjuang menyelesaikan tugas ku seorang diri, sebenarnya bukan aku seorang diri tapi ada seorang teman lagi, ya untuk kali ini biarkan saja seperti itu. Biarkan saja dia seorang diri  disana, duduk dan mengaduh. Bahkan jika beliau terlibat membuat rasa didada ini semakin sesak,tapi tenang saja rasa itu tlah terobati dengan sendirinya ketika kau kembali menyapaku, hujan. Kali ini aku benar – benar bersama kalian, hujan dan senjaku. 
Suatu perjuangan yang berat untuk melalui hari ini, tapi karena ada kalian yang menemaniku, memberiku suatu kekuatan dan perasaan nyaman yang tak terkira hingga ku kembali damai. Hei senja, karena hujan belum berlalu makanya kau tak menunjukkan pesonamu pada ku kali ini. Ya tak apalah, kali ini ku maafkan. Usai sudah tugasku hari ini walau masih ada sedikit masalah yang tak cukup berpengaruh. Aku masih merasakan hadirmu melalui jemari – jemariku, masih menemaniku menikmati panorama bumi yang tlah kau guyur. Ah masih saja ada yang mencelamu, ingin rasanya ku maki orang itu tapi ku harus menahan diri saat ini. Coba saja dia merenung  bersyukur menikmati akan hadirmu. Mensyukuri nikmat yang tlah Allah turunkan. Hujan dan senja yang menemaniku hari ini, terima kasih karena tlah menghiburku untuk hari yang cukup melelahkan, semoga suatu hari nanti kita dapat bercengkrama riang kembali. See you…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar