Kamis, 01 Oktober 2020

Pengap ketika relung hati tak senada
membiarkan mengangak 
tapi tak bisa meredam
lelah, sangat...


Disini aku berdamai dengan sepi
memeluk sunyi 
merangkai serpihan puing puing buih
membersamai tetesan air mata tertahan dalam diam


Aku tak pandai sandiwara, hanya terkadang kamuflase digunakan
walau dalam diam itu menyiksa
sudahlah, semua sudah melebur bukan lenyap
cepat atau lambat akan tersingkap

Biarlah jeda membersamai kita sejenak
memberi ruang bernyanyi
agar topeng topeng terbuka
hingga tak ada yang tersirat
agar kelak bisa memaknai tanpa tergores


Atau biarkan aku tetap seperti ini tanpa berganti
memeluk sepi yang berakhir seperti buih
atau merangkai kembali asa yang menipis
melupakan nyeri yang tak terekam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar