Pengap ketika relung hati tak senada
membiarkan mengangak
tapi tak bisa meredam
lelah, sangat...
Disini aku berdamai dengan sepi
memeluk sunyi
merangkai serpihan puing puing buih
membersamai tetesan air mata tertahan dalam diam
Aku tak pandai sandiwara, hanya terkadang kamuflase digunakan
walau dalam diam itu menyiksa
sudahlah, semua sudah melebur bukan lenyap
cepat atau lambat akan tersingkap
Biarlah jeda membersamai kita sejenak
memberi ruang bernyanyi
agar topeng topeng terbuka
hingga tak ada yang tersirat
agar kelak bisa memaknai tanpa tergores
Atau biarkan aku tetap seperti ini tanpa berganti
memeluk sepi yang berakhir seperti buih
atau merangkai kembali asa yang menipis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar