Senin, 05 Oktober 2015

Wanita Senjaku


Ku lihat begitu banyak guratan  guratan garis diwajah senjamu dalam kenang ku saat ini. Tak ada kata keluh untukmu mengurusi dan menyiapkan semua perlengkapan kami, tak hentinya slalu mengingatkan apa yang harus kami lakukan semuahal dengan baik. Sore ini ku berikan sebuah kabar yang tak terlalu asing tuk beliau dengar,  kabar tentang dirikku yang harus kembali mutasi. Begitu banyak celotehan mu mengingatkan agar semua perlengkapanku   tidak ada satu pun yang tertinggal. Beberapa pertanyaan yang engkau lontarkan padaku. Ada sebuah kekhawtiran dalam dirimu, aku tahu itu Ibu. Aku tahu bahwa engkau ingin aku mendapatkan sesuatu yang terbaik. Maaf anakmu ini Ibu yang belum bisa membanggakan dirimu, yang masih saja menyusahkanmu, yang masih bergantung padamu. Aku sudah berusaha semampuku, maaf jika usahaku ini belum terlalu maksimal, target yang slama ini ingin ku capai, semua mimpi dan cita yang ingin ku gapai slalu saja ada yang menghalanginya. Maafkan anak mu ini Ibu, aku yang tak ingin membagi cerita kepadamu, karena tak ingin membagi beban kepadamu kembali. Sudah terlalu banyak beban yang kau tanggung slama ini. Ibu terima kasih atas semua usaha dan segalanya yang engkau berikan untukku tanpa pamrih. Terima kasih Ibu, I do love yo so much.... I Miss you full...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar