Kamis, 01 Oktober 2015

Haruskah aku?

        Kita tak pernah berpikir akan bagaimana jalan yang akan kita tempuh kedepannya, apakah jalan yang ditempuh akan mudah atau tidak, kita hanya bisa berdo'a dan berusaha yang terbaik, berharap semua ingin dan cita terwujud sesuai dengan harapan. Kita tlah menyelusuri jalan sesuai dengan rutenya, mematuhi semua rambu - rambu yang diberikan, tapi mengapa... Mengapa?
Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang slalu mengalaminya? Mengapa harus aku yang slalu jadi korbannya? Apa  salah ku? sehingga harus slalu aku? Sedih ? ya aku sangat - sangat sedih. . . rasa sesak didada sangat menyiksa, tak bisa menerima kenyataan yang terjadi, rasa sakit dan kecewa ini membuat lubang yang terlalu dalam di hati. Ketika secara perlahan sembuh slalu saja ada yang membuat lubang kembali. Aku sadar bahwa aku hanya manusia yang tak terlalu sempurna. Tangis yang ku tahan tak dapat lagi aku bendung, secara perlahan mengalir tanpa aba-aba. Aku sadar, aku manusia yang masih banyak kekurangan, tak ada keahlian yang dapat dibanggakan. Sepenuhnya aku sadar. 

    Tapi, aku ingin kembali bertanya, Haruskah slalu aku? Aku yang slalu melangkah sesuai ingin kalian dan kalian hanya menganggap aku sebagai sampah. SAMPAH. Ingin ku maki dan berteriak kepada kalian, ingin membalas semua rasa yang tlah lama ku simpan. Ingin. Sangat - sangat ingin. Tapi aku sadar, biar Allah saja membalas semua yang tlah kalian lakukan kepadaku. Cukup Allah saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar